About Me

saya bukanlah pebisnis internet yang sukses. Saya hanyalah seorang mahasiswa kedokteran yang ingin membagi pengetauan yang saya miliki...

search

Jumat, 19 Desember 2008

Karsinoma Serviks
Karsinoma serviks adalah tumor ganas kedua yang paling sering ditemukan pada sistem reproduksi wanita. Kebanyakan kasus berupa karsinoma epitel skuamosa, tumor tumbuh setempat, umumnya menginvasi jaringan parametrium dan organ pelvis serta menyebar ke kelenjar limfe kavum pelvis.
Epidemologi
Insiden karsinoma serviks hanya dibawah karsinoma mamae dalam tumor ganas pada wanita. Wanita segala usia dapat terkena karsinoma serviks uteri, tapi jarang ditemukan pada usia sebelum 20 tahun. Pertumbuhan 30-60 tahun relatif cepat. Insiden tertinggi pada usia 40-60 tahun. Terdapat variasi antara suku bangsa, pada orang hitam, orang meksiko, orang kolombia, orang zimbabwe. Insiden tertinggi pada orang yahudi.
Etiologi
1. Faktor resiko perilaku
Kehidupan seksual terlalu dini dan mitra seksual terlalu banyak berkaitan erat dengan kanke serviks uteri. Semakin banyak mitra seksual, risiko relatif kejadian kanker serviks semakin tinggi.
2. Faktor Biologis
Berbagai patogen berkaian erat dengan kanker serviks uteri, terutama adalah virus papiloma humanus (HPV), virus herpes simpleks tipe II (HSV II), sitomegalovirus humanus (HCMV), klamidia, dan virus EB.
3. Faktor lainnya
Selain bergantung pada faktor virusnya, faktor hospes dan lingkungan juga berperan penting. Faktor hospes yang terpenting adalah fungsi imunitasnya faktr sinergis lingkungan seperti debris prepusium, vaginoservisitis kronis, merokok, konsumsi kontrasepsi oral dan lainnya memfasilitasi terjadinya karsinoma serviks.
Manifestasi Klinis
Gejala
Kanker serviks stadium dini dapat tanpa simptom jelas, gejala yang utama adalah :
1. Perdarahan per vaginam : pada stadium awal terjadi perdarahan sedikit pasca kontak, sering terjadi pada pasca coitus atau periksa dalam. Dengan progresi penyakit, frekuensi dan volume perdarahan tiap kali bertambah, dapat timbul hemoragi masif. Penyebab perdarahan pervaginam adalah aksfoliasi jaringan kanker.
2. Sekret per vaginam: pada stadium awal berupa keputihan bertambah, disebabkan iritasi oleh lesi kanker atau peradangan glandua seviks, disebabkan hipersekresi. Dengan progresi penyakit, sekret bertambah, encer seperti air, berbau amis, bila terjadi infeksi timbul bau busuk atau bersifat purulen.
3. Nyeri: umumnya pada stadium sedang, lanjut atau bila disertai infeksi.sering berlokasi di abdomen bawah, regiogluteal atau sakrokoksigeal. Bila timbul hidronefrosis dapat menimbulkan nyeri area ginjal. Nyeri tungkai bawah, gluteal, sakrum umumnya disebabkan oleh desakan atau invasi tumor terhadap saraf kavum pelvis.
4. Gejala saluran urinarius: sering kali karena infeksi, dapat timbul poliksuria, urgensi, disuria. Dengan progresi kanker dapat mengenai buli-buli timbul hematuria, piuria, hingga terbentuk fistel sisto-vaginal. Bila lesi menginvasi ligamen kardinal, mendesak atau invasi ureter, timbul hidronefrosis, akhirnya menyebabkan uremia
5. Gejala saluran pencernaan: ketika lesi kanker serviks menyebar ke ligamen kardinal, ligamen sakral, dapat menekan rektum, timbul obstipasi, bila tumor menginvasi rektum dapat timbul hematokezia, akhirnya timbul fistel rektovaginal.
6. Gejala sistemik: semangat melemah, letih, demam, mengurus, anemia, udem.
Tanda fisik
Pada wanita lansia serviks uteri sering terjadi di dalam kanalis servikalis, serviks pars vaginalis licin. Pada karsinoma in situ atau karsinoma invasif stadium dini, pada serviks uteri dapat timbul erosi, tukak kecil atau tumor papilar. Dengan progresi lesi, tumor tumbuh eksofitik berbentuk kembang kol, papilar, polipoid, jaringan rapuh mudah berdarah dan bersekret; bila tumor tumbuh endofitik, dapat timbul lesi nodular, dari luar tampak nodul tak beraturan, menginvasi ke dalam, dipermukaan dapat tampak erosi, perdarahan pervaginam relatif sedikit; bilatumor disertai infeksi dapat timbul tukak, dapat berupa tukak kecil atau agak dalam, bila lesi invasif dalam dan jaringan kanker banyak yang nekrosis dan lepas, bentuk luar serviks uteri terdestruksi, terbentuk rongga.
Pasien kanker uteri, bila lesi terdapat di dalam kanalis servikalis, bentuk luar serviks pada stadium awal normal, bia kanalis servikalis disentuh maka akan timbul perdarahan. Bila penyakit progresi lebih jauh, serviks dapat membesar merata, bertambah kasar, konsistensi keras. Pada stadium lanjut tumor serviks uteri dapat terlepas membentuk tukak hingga rongga.
Jalur Metastasis
Karena epitel servis tidak mempunyai saluran limfatik dan vaskular, membran basalis merupakan barier histologi, dapat menahan invasi sel kanker, maka karsinoma in situ tidak bermetastasis. Bila karsinoma in situ menjadi karsinoma invasif, kanker dapat menyebar,jalur metastasis terutama melalui :
1. Ekstensi langsung
Menjalar ke vagina , lesi eksofitik kanker sering merambat ke bawah, pertama menginvasi forniks vagina, kemudian ke segmen tengah, bawah vagina, lesi intra-kanalis servikalis membuat kanal berdilatasi, bertambah kasar, konsistensi keras dan merambat ke atas mengenai kavum peritonial. Ekstensi ke paametrium mengenai ligamen kardinal bilateral dan ligamen sakral, seluruh kavum pelvis menjadi lesi kanker yang keras, menjadi frozen pelvis. Invasi kanker ke parametrium juga dapat menekan satu atau kedua sisi ureter. Bila ke buli-buli, rektum, dapat timbul hematuria, tenesmus, dll.
2. Metastasis Limfogen
Karsinoma serviks menginfiltrasi jaringan intestinal dapat menginvasi pembulh limfatik membentuk trombus tumor, mengikuti aliran limfe mencapai kelenjar limfe regional, menyebar dalam pembuluh limfatik
3. Metastasis hematogen
Timbul pada stadium lanjut atau pasien dengan diferensiasi buruk, dapat menyebar ke paru, hati, ginjal, tulang,otak, kulit dan bagian lain.
Pemeriksaan Penunjang
Metode membantu menentukan diagnosis yang sering digunakan adalah :
1. Pulasan kerokan serviks
2. Sitologi pulasan tipis (TCT = thinprep cytologic test)
3. Deteksi DNA HPV
4. Pemeriksaan kolposkopi
5. Biopsi serviks uteri dan kerokan kanalis servikalis
6. Konisasi serviks uteri
7. Pemeriksaan penunjang khusus : Pemeriksaan sistoskopi
Terapi
Metode terapi kanker serviks uteri terdapat operasi, radioterapi, kemoterapi, imunoterapi dan lainnya. Saat ini, operasi dan radioterapi menjadi metode terapi utama. Pemilihan metode terapi berdasarkan pembagium stadium klinis, derajat diferensiasi patologi, ukuran tumor. Pada stadium dini, terapi ataupun operasi sudah memberikan hasil hasil cukup baik, sedangkan dengan progresi penyakit umumnya diperlukan terapi gabungan.
Prognosis
Dari tumor saluran reproduks, serviks uteri memiliki prognosis yang relatif baik, khususnya karsinoma insitu dan karsinoma invasif stadium dini. Faktor yang mempengaruhi prognosis banyak, seperti stadium klnis, tipe patologi, metastasis kelenjar limfe, manipulasi operasi, dll.

Tidak ada komentar:

Hasil Pencarian

 
Design by Amanda @ Blogger Buster